Uji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah pra-syarat wajib bagi siswa-siswi agar layak dinyatakan lulus pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dari semua kelas 12 yang mengikuti UKK dinyatakan memiliki kompetensi mumpuni oleh penguji.
Penjelasan itu disampaikan Kepala SMKN 1 Sakra, Ahmad Suhamka, SP, kepada awak media pada, Jumat (17/03/2023).
Menurut Ahmad Suhamka, 308 siswa siswi kelas 12 semua jurusan telah sukses mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) di SMKN 1 Sakra.
“Dari hasil penguji UKK, seluruh peserta didik kami di SMKN 1 Sakra dengan jumlah 308 orang siswa dinyatakan lulus dan kompeten untuk terjun ke dunia industeri, dan wirausaha” ucapnya.
Masih kata dia, dalam pelaksanaan UKK, pihaknya menggandeng pelaku dunia industri bonafit. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar lulusan SMKN 1 Sakra memiliki standar kompetensi tinggi, sehingga siap untuk memasuki dunia industri atau wirausaha.
“Kami adakan UKK untuk delapan kompetensi keahlian dari tanggal 9 sampai 15 Maret kemarin dengan menggandeng para pelaku industri yang memiliki track record dan kualitas mempuni. Itu kami lakukan agar kompetensi lulusan terjamin dan siap untuk memasuki dunia industri,” katanya.
Bahkan lanjut dia, salah satu siswi KK Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) atas nama Maulida Santika sudah berwirausaha (home industry, red) yang cukup mapan, dengan memproduksi jajanan lokal dengan kualitas produksi yang sangat baik.
“Anak kita ini sudah mandiri usahanya, tentu ini adalah salah satu program satu siswa satu usaha. Produknya pun saat ini berlabel satu siswa satu usaha,” ungkapnya.
Dari semua KK yang ada di SMKN 1 Sakra, sambungnya, dipastikan dalam UKK akan diuji oleh badan usaha dan atau organisasi profesi terpercaya. Seperti siswa KK APHP saat UKK diuji oleh Iduka Haramain Bakery.
Ia pun membeberkan kenapa harus bekerjasama dengan Iduka Haramain Bakery, menurutnya itu adalah lembaga terbaik dibidangnya saat ini diharapkan bisa mendongkrak produk SMKN 1 Sakra. Disamping memiliki standar penilaian saat UKK link and mach dengan materi yang ditempuh selama tiga tahun oleh siswa.
Sementara untuk KK Perhotelan saat UKK para siswa diuji oleh Indonesia Chef Asosation (ICA) suatu lembaga profesi berkelas yang memiliki penilaian tinggi terhadap kompetensi di bidang perhotelan. “Kita gandeng ICA dalam UKK ini, karena menurut kami, lembaga profesi ini memiliki standar tinggi dalam melakukan pengujian,” bebernya.
Kemudian untuk KK Tanaman Pangan dan Holtikultura (ATPH) dalam UKK ini, pihaknya menggandeng Balai Benih Induk (BBI) Narmada. BBI dipilih, karena lembaga itu sudah tersertifikasi.
Sedangkan untuk KK Agribisnis Ternak Unggas (ATU) SMKN 1 Sakra menggandeng IDUKA MSJ Mataram, sebuah perusahaan ternak ayam berskala besar yang menerapkan teknologi peternakan mutakhir.
“Kita menggandeng perusahaan ini karena skala usahanya besar dan menerapkan teknologi peternakan modern sehingga pasti sangat bermanfaat bagi siswa kita,” ucapnya.
Lanjut Suhamka, untuk jurusan Teknik Energi Surya, Hidro, dan Angin (Tesha) Jurusan Tesha merupakan angkatan terakhir dukarena tahun depan sudah tidak ada lagi. Terkait dengan pelaksanaan UKK di SMKN Pringgabaya, alasannya sederhana, karena SMKN Pringgabaya memiliki alat yang sangat lengkap dengan tim pengujinya dari Penas yang diketahui memiliki penguji dari kalangan profesional. Termasuk hasilnya yang tidak bisa diragukan.
Adapun dalam pelaksanaan UKK nantinya siswa tetap diuji oleh penguji dari PT Penas, sebuah perusahaan energi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang beroperasi di Lombok Tengah.
Output yang diharapkan dengan suksesnya pelaksanaan UKK, dirinya berharap lulusan SMKN 1 Sakra nantinya bisa memberikan sumbangsih yang positif di tengah masyarakat luas, berkontribusi dalam kemajuan dunia industri dan atau mampu menciptakan lapangan kerja untuk mengurai persoalan sosial (pengangguran, red) yang menjadi momok belakangan ini.
“Harapan kami, dengan suksesnya pelaksanaan UKK ini, para alumni SMKN 1 Sakra kedepan nya benar benar menjadi manusia mumpuni siap kerja di dunia industri dengan skill dan keterampilan yang mereka miliki. Bahkan, mereka kelak sebagai pioner dalam menciptakan lapangan kerja di daerah mereka masing masing dan bermanfaat untuk orang banyak,” pungkasnya.