Upaya pemerintah kabupaten Jembrana untuk merevitalisasi Pasar Umum Negara terus berlanjut. Rencananya revitalisasi tersebut akan dilakukan pertengahan tahun ini atau tepatnya pada bulan Juli 2023.
Sebelum proses revitalisasi berlangsung, ribuan pedagang yang ada di pasar umum negara akan direlokasi sementara ke tempat lain, seperti Pasar Ijogading dan Lapangan Dauhwaru.
Untuk memastikannya, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama OPD terkait melakukan pengecekan di salah satu tempat relokasi yakni Lapangan Dauhwaru yang dipergunakan sebagai penambahan fasilitas pasar darurat.
“Kita kesini ingin memastikan langsung bagaimana baiknya infrastruktur dan penataan bagi para pedagang pasar yang akan direlokasi kesini. Jadi nanti ketika proses revitalisasi dimulai, semua pedagang sudah bisa berjualan disini,”ujarnya.
Kedatangan Tamba juga untuk mengecek sarana prasarana Lapangan Dauhwaru sekaligus merencanakan beberapa penambahan fasilitas nanti sesuai aspirasi masyarakat.
“Beberapa fasilitas juga akan kita tambah disini sesuai aspirasi dari masyarakat, agar nanti ketika dibuka pasar darurat disini suasananya tetap nyaman dan aman,”sambungnya.
Bupati Tamba mengatakan revitalisasi pasar umum negara dilakukan untuk kepentingan masyarakat Jembrana. Ia menyebut Pasar Umum Negara sudah lama tidak tersentuh penataan. Selain itu kondisi bangunan yang lawas dan keadaan didalam pasar sering berdesakan antara pembeli maupun pedagang.
“Kita mendapat anggaran 160 milyar dari pemerintah pusat untuk itu. Pasar Negara nantinya akan menjadi pasar ikonik selayaknya pasar kekinian, tidak berdesakan, fasilitas parkir, gudang, hingga umkm,”ucapnya.
Sementara mengenai relokasi pedagang, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan rencana relokasi pedagang akan dilakukan pada Juni 2023 di Lapangan Dauhwaru dan Pasar Ijo Gading.
“Lokasi tersebut dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Mereka akan direlokasi kurang lebih setahun sampai proses revitalisasi pasar negara rampung,”ungkapnya.
Disampaikannya, Pasar Ijo Gading akan digunakan untuk pedagang emas karena dianggap lebih layak dari segi keamanan. Sementara Lapangan Dauhwaru digunakan untuk penambahan fasilitas pasar darurat yang diperuntukkan bagi pedagang aktif yang sebelumnya menempati los kios di pasar.
“Jumlah pedagang di Pasar Umum Negara mencapai 1.199 orang, termasuk pedagang emperan. Sedangkan yang menempati los dan kios sebanyak 981 orang, dan yang tidak aktif sebanyak 170 kios dan los. Jadi total yang akan direlokasi kurang lebih 800an pedagang,”tandasnya.