Upaya Tranformasi dan Memajukan Pertanian : Gerakan Maju Tani Indonesia Berambisi Cetak 10 Juta Petani Digital

Keterangan Foto : Upaya Tranformasi dan Memajukan Pertanian : Gerakan Maju Tani Indonesia Berambisi Cetak 10 Juta Petani Digital

Gerakan Maju Tani telah mengumumkan ambisinya untuk mencetak 10 juta petani digital sebelum akhir tahun 2024. Dalam upaya untuk memajukan sektor pertanian, mereka fokus pada teknologi dan inovasi, memberdayakan generasi muda di bidang pertanian, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. Tujuan mereka juga mencakup mengatasi krisis pangan global dan keamanan pangan dalam negeri. Puncak dari inisiatif ini adalah perayaan Hari Maju Tani pada 8 Oktober 2023 sebagai Hari Kebangkitan dan Transformasi Petani Muda Indonesia.

“Inisiatif ini muncul sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran tentang krisis pangan yang mempengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia. Saat ini, Indonesia menjadi negara yang mengimpor banyak bahan pangan, dan jumlah petani terus menurun. Oleh karena itu, kami berusaha untuk menarik minat generasi muda untuk menjadi petani. Kami percaya bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” kata Erwin, seorang perwakilan dari Gerakan Maju Tani.

Gerakan Maju Tani memperkenalkan konsep “metafarming,” di mana generasi muda dapat menjadi petani secara digital melalui platform online yang disebut Meta Farming. Aplikasi ini memungkinkan mereka yang tertarik untuk berpartisipasi dalam pertanian dengan cara bercocok tanam di lahan yang telah disediakan oleh Meta Farming.

Erwin juga mengungkapkan upaya untuk mendapatkan dukungan dari Kepala Staf Kepresidenan, Bapak Moeldoko, yang juga merupakan Ketua Umum HKTI, untuk menerapkan konsep ini di seluruh Indonesia, termasuk di kota-kota besar. Mereka berharap untuk bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mencapai target 10 juta petani digital pada akhir tahun 2024.

Moeldoko, yang diangkat sebagai Bapak Gerakan Maju Tani Indonesia, menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai “Neo Marhaen.” Ia membandingkannya dengan gerakan Marhaen yang diperkenalkan oleh Bung Karno untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan semakin berkurangnya lahan pertanian yang subur, konsep metafarming yang diusung oleh generasi muda dianggap sebagai bentuk transformasi dalam sektor pertanian, dengan memanfaatkan teknologi untuk menginspirasi generasi muda agar terlibat dalam pertanian.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Gerakan Maju Tani, Anda dapat mengunjungi laman resmi mereka di www.majutani.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *