Setelah Selesai Peristiwa Penganiayaan yang berakhir Damai, Saatnya Beraktifitas Kembali, Bekerja dan Berkarya lagi | Tetaplah Bersholawat

Jurnalis seakan menjadi jembatan penghubung antara informasi dan masyarakat agar mendapatkan berita terkini secepat dan seakurat mungkin. Ketahuilah Menjadi seorang jurnalis tentu sangatlah tidak mudah, tidak  sama seperti profesi lainnya, banyak rintangan yang harus dihadapi untuk melakukan pekerjaannya yang penuh dengan problema. 4/8/2023

Wartawan adalah profesi yakni harus didasari pengetahuan dan keterampilan, sekalipun dulu otodidak paling tidak sekarang harus berpendidikan resmi, lantas memiliki organisasi profesi yang didalamnya harus pula punya kode etik. Yang penting, wartawan harus punya integritas, kesetiaan pada profesi untuk membela rakyatnya, terutama rakyat yang dizalimi.

Kebebasan pers di Indonesia sudah dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tujuan adanya kebebasan pers agar mendorong transparansi dan akuntabilitas yang diberitakan, serta memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang objektif.

Hal yang paling sering menjadi masalah seorang jurnalis adalah tentang kebebasan pers, tidak sedikit campur tangan atau tekanan dari pihak manapun yang menghambat pekerjaan jurnalis yang berakibat penyampaian pendapat dan informasi menjadi terganggu atau bahkan terlambat

Kadangkala Sebagai jurnalis tentu ada waktu dimana diri ini merasa jenuh, lelah dan bingung menghadapi situasi di lapangan yang kadang tidak sesuai dengan susunan yang sudah kita rencanakan.

Jurnalis harus mempunyai peranan yang sangat penting di masyarakat. Dengan adanya pers, berbagai macam informasi dapat disebarluaskan demi pengetahuan masyarakat mengenai suatu peristiwa penting misalnya seperti aset milik daerah, birokrasi maupun sekedar informasi regulasi (BBM) bahan bakar minyak subsidi serta informasi lalu lintas sekalipun.

Sering kita diuji sabar saat bertugas dibenturkan dengan teman yang tidak tau dengan persoalan detail yang kita up di pemberitaan, tanpa bertanya kadang teman sudah menyalakan karya kita, (yang inilah yang itulah) yah namanya juga teman walaupun  hal tersebut mengganggu pikiran hingga membuat kita merasa jengkel, tapi itu semua kita anggap sebagai penyemangat agar dapat terus menjalani profesi sebagai jurnalis berupaya semaksimal mungkin untuk  mendapatkan hasil yang sangat baik dan positif.

Misalnya seperti  peristiwa penganiayaan yang baru baru ini menyebabkan kesedihan pada Keluarga Erfan dari Media Suara Demokrasi yang terjadi di kota kuno Kalianget yang sempat heboh hingga menggemparkan alam maya. Hal itu membuat sejumlah awak media sumenep merasa terpukul dari saking parahnya hingga membuat psikis dan hidup Erfan waktu itu hancur.

Pada dasarnya, Erfan selaku wartawan yaitu penyambung informasi bukanlah Alat untuk dibuat sebagai pelampiasan kemarahan dari ketidaktahuan mereka yang dengan seenaknya menghajar Erfan habis habisan. Dalam artian penyebabnya yaitu Erfan hanya ingin konfirmasi karena memang tugasnya sebagai penulis.

Erfan seorang wartawan yang cukup berpengalaman  tentunya tidak akan pernah mau ngerecokin, ataupun  ikut campur soal pekerjaan dan urusan orang lain selama kegiatan kerja tersebut tidak berkaitan dengan penyimpangan Hukum.

Sebab tugas seorang wartawan selain menulis dan memberitakan  juga merupakan sebagai sosial kontrol yang juga punya kewajiban dan tanggung jawab untuk meluruskan juga mengingatkan apabila ada suatu kegiatan kerja reel yang membentur aturan.

Dari mulai pengangkutan BBM yang menyebabkan pertikaian, hingga penganiayaan yang menyebabkan Erfan harus dilarikan ke rumah sakit lantaran remuk seperti habis di presto  oleh kawanan yang mengaku Oknum TNI AL.

Melalui via whatsapp ditanya soal perdamaian antara Erfan dan Anggota TNI AL yang sudah melakukan aksi damai tersebut difasilitasi Oleh Dandim Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi. dengan nada terbata-bata  Erfan Mengatakan, “Peristiwa yang terjadi ini kita anggap sebagai Proses pembelajaran untuk pendewasaan dan pemantapan diri agar selalu menjaga sikap yang lebih baik lagi. Biarlah kejadian yang sudah berakhir dengan baik ini semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua ” Jelas Erfan

Penulis: R.M Hendra Wijaya S.PEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *