banner 728x250

PHDI Kabupaten Jembrana Sentralkan Makiyis di Lima Belas Titik Pamelastian

Keterangan Foto : PHDI Kabupaten Jembrana Sentralkan Makiyis di Lima Belas Titik Pamelastian
banner 120x600

Jembrana – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jembrana telah menyusun pelaksanaan upacara Melasti, atau yang dikenal juga dengan Makiyis, di lima belas titik Pamelastian pada Rabu (26/3/2025). Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, yang bertujuan untuk menyucikan diri, baik lahir maupun batin, dengan menggunakan air suci dari laut, danau, atau sumber mata air lainnya.

Ketua PHDI Kabupaten Jembrana, I Wayan Windra, S.Ag, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Melasti tahun ini telah dipersiapkan dengan matang agar seluruh umat Hindu di Jembrana dapat melaksanakan ritual dengan khidmat.

banner 728x250

“Melasti adalah prosesi penyucian alam semesta beserta isinya, termasuk diri kita sebagai manusia, sehingga dapat menyambut Tahun Baru Saka dengan kesucian lahir dan batin. Untuk itu, PHDI Kabupaten Jembrana memusatkan pelaksanaan Makiyis di lima belas titik yang telah ditentukan, agar umat bisa menjalankan ritual dengan tertib dan lancar,” ujar I Wayan Windra.

Adapun lima belas lokasi Pamelastian yang telah ditentukan, diantaranya :

1. Pantai Pengeragoan
2. Pantai Gumbrih
3. Pantai Pangyangan (diikuti langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, SE, MM)
4. Pantai Pekutatan
5. Pantai Pangkung Jukung
6. Pantai Pulukan
7. Pantai Medewi
8. Pantai Yehsumbul
9. Pantai Rambutsiwi (dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, SM)
10. Pantai Tembles Penyaringan
11. Pantai Delod Berawah (dihadiri Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, ST, MT)
12. Pantai Yehkuning
13. Pantai Pengambengan
14. Pantai Candikusuma
15. Pantai Gilimanuk

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Ura Hindu Kemenag Kabupaten Jembrana, I Ketut Sumiarta, S.Ag, M.Si, menambahkan bahwa selain sebagai ritual penyucian diri, Melasti juga memiliki makna filosofis yang mendalam.

“Upacara Melasti melambangkan pembuangan segala unsur negatif dari masa lalu, sehingga setiap individu dapat memasuki Tahun Baru Saka dengan hati yang bersih dan penuh kesadaran spiritual. Ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga momentum refleksi dan penyadaran diri,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pangempon Pura Dangkahyangan Rambutsiwi, Ida Bagus Ketut Gunarta, menegaskan bahwa PHDI dan pangempon pura telah berkoordinasi agar seluruh prosesi Melasti berjalan dengan baik dan sesuai dengan tatanan adat dan agama.

“Kami berharap dengan terselenggaranya Melasti ini, umat Hindu semakin memperkokoh spiritualitasnya, serta dapat menjalani Hari Raya Nyepi dengan ketenangan, kedamaian, dan keseimbangan lahir batin,” pungkasnya.

Dengan adanya sentralisasi di lima belas titik ini, diharapkan seluruh umat Hindu di Jembrana dapat melaksanakan Melasti dengan lebih tertib dan nyaman, sehingga tujuan utama penyucian diri dan alam semesta dapat tercapai dengan maksimal. (!)

Loading

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250