Warga desa pekutatan kecamatan Pekutatan kabupaten Jembrana mengeluhkan akses jembatan penghubung putus yang diakibatkan terjangan banjir oktober tahun lalu.
Jembatan putus ini sudah terjadi dalam beberapa bulan namun hingga saat ini belum ada tindakan dari pihak terkait untuk melakukan perbaikan.
Hal itu disampaikan oleh salah seorang warga masyarakat yang enggan di online kan namanya, ia mengatakan jembatan tersebut berada di atas Pangkung yang membatasi antara Banjar dangin Pangkung dan dauh Pangkung.
“Yang lebih memprihatinkan jembatan ini kan berada di kawasan wisata menuju pantai serta menuju beberapa villa dan hotel di sekitar jalan ini semestinya diprioritaskan.”ucapnya.
Senin (6/3).
Sebelumnya Warga bergotong royong membuat jembatan darurat yang dibuat dari kayu hanya cukup untuk dilintasi orang dan motor dan hingga sampai saat ini masih digunakan warga melintas.
Warga membuat jembatan darurat agar akses jalan lebih mudah untuk di lalui, pengerjaan jembatan darurat itu di bangun secara swadaya oleh masyarakat menggunakan uang pribadi,” katanya.
jika menggunakan mobil harus mencari jalan lain memutar hingga ke jalan nasional yang jaraknya lebih jauh karena jembatan darurat terbuat dari kayu dan hanya bisa dilewati oleh orang dan sepeda motor saja,”ucapnya.
Perbekel Desa Pekutatan I Gede Silagunada mengatakan, Akses jalan tersebut merupakan jalan kabupaten dan penanganan serta kewenangan pemerintah kabupaten.
Pemerintah desa sudah melaporkan hal ini ke kabupaten bahkan sudah sempat di tinjau oleh wakil bupati bersama Kadis PU dan tim.”terangnya.
Jembatan yang putus merupakan jembatan penghubung antara Banjar Dauh Pangkung dengan Banjar Dangin Pangkung.
Menurut informasi kami dapatkan, dari kabupaten sudah menganggarkan terkait perbaikan jembatan tersebut “sudah di anggarkan menggunakan APBD kabupaten melalui angaran perubahan tahun ini.”jelasnya.