Panggi Pratama Putra Lasarus, nama ini mungkin masih asing bagi sebagian besar masyarakat di kecamatan Serawai,Karena selain baru dalam dalam kancah perpolitikan kabupaten Sintang Pa’ang panggilan akrabnya ini juga kali pertama menginjakan kakinya di tanah Dara Muning.
Pemuda yang merupakan putra pertama dari politisi Senior PDIP yang juga Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus,S,Sos, M.Si ini memutuskan mengikuti jejak sang ayah untuk terjun ke dunia politik dengan ikut mencalonkan diri sebagai Bacaleg DPRD Provinsi Kalbar daerah pemilihan 7 yang meliputi Sintang-Melawi dan kapuas Hulu dari partai yang sama dengan sang ayah.
Pemuda yang juga berposisi sebagai sekretaris DPD Banteng muda Indonesia Kalimantan barat ketika di tanya pandangannya oleh awak media saat duduk menikmati kopi di pasar pantai kota serawai pada rabu, 30/8/2023 mengenai kecamatan Serawai secara umum Panggi mengaku sangat terkesan.
“pertama kali melihat serawai saya sungguh terkesan, terutama terhadap sumber makanan dan lauk pauknya yang cukup melimpah, pagi-pagi saya mutar di pasar serawai , saya melihat ikan yang di jual rata-rata ikan sungai yang masih segar, Ujar Panggi.
Panggi juga mempunyai harapan supaya ketersediaan lauk pauk tersebut tetap terjaga.
“Semoga kedepan terus seperti ini, kuncinya terus jaga daerah aliran sungai ( DAS ) kita dari pencemaran lingkungan, rawat lah dengan mengurangi membuang sampah ke dalam aliran sungai yang bisa merusak ekosistem dan keberlangsungan hidup ikan air tawar di kecamatan serawai dan sekitarnya ini, dan mari kita lindungi dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, agar kita terus dan masih bisa merasakan kenikmatan ikan air tawar yang segar-segar di masa yang akan datang, Tambah panggi Pratama P.L.
Hal lain yang membuat panggi terkesan adalah adat istiadat masyarakatnya yang masih kental, terutama budaya kearifan lokalnya yang masih original.
“Semoga budaya dan adat istiadat masyarakat di kecamatan Serawai ini terus di jaga dan di lestarikan agar kelak anak cucu kita tidak kehilangan identitas diri dan tetap mengenal budaya leluhur kakek moyang mereka, Pungkas panggi*