Kepala Dinas Tiba-Tiba Ditemukan Tak Bernyawa Di Kamar, Ini Penyebabnya

Gempar penemuan jenazah Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Banyuasin, Zulkarnain (58).

Ia ditemukan dalam kondisi terbaring tidak bernyawa di dalam kamar rumahnya di Jalan Perindustrian I, Lorong Sungkai, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami Palembang, Sumatera Selatan. Dugaan sementara, Zulkarnain karena sakit.

Zulkarnain pertama kali ditemukan meninggal dunia pada Minggu malam, 12 Maret 2023, sekitar pukul 20.10 WIB.

Mendapat laporan itu, petugas Identifikasi Polrestabes Palembang bersama piket SPKT, dan Reskrim Unit Pidsus dan Polsek Sukarami, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dari hasil identifikasi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh bagian luar korban.

Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.

Peristiwa ini terungkap saat saksi Dolih Rasyid (51), suami dari Helna Parista yang bertugas di rumah korban sebagai asisten rumah tangga, mengecek rumah korban.

Saksi kemudian melihat lampu depan dan di dalam rumah tidak menyala, namun pagar rumah dalam kondisi terbuka.

Melihat hal itu, saksi berinisiatif memanggil ke dalam rumah, tetapi tidak ada jawaban.

Merasa curiga, lalu saksi pulang untuk mengambil kunci rumah.

Barulah pada pukul 20.10 WIB, saksi bersama warga lain membuka rumah dan langsung menuju ke kamar korban dengan menggunakan senter.

Saksi pun kaget saat mendapati korban sudah tidak bernyawa dalam posisi terbaring sambil memeluk bantal guling.

Lalu Ketua RT setempat, M Yaman (55) segera melapor ke Polsek Sukarami, yang kemudian berkoordinasi dengan Polrestabes Palembang.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah melalui Kanit Inafis, Iptu Agus Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mendatangi TKP.

“Korban meninggal dunia diduga karena sakit. Korban tinggal sendirian di rumah karena anak dan istrinya sedang menjalankan ibadah umrah,” kata Iptu Agus Jumat (17/3).

Berdasarkan hasil olah TKP, kata Agus, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh bagian luar korban.

Jenazah korban langsung di bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *