Kepala Batu Ditemukan Di Sebuah Danau, Diduga Peninggalan Kaisar Romawi Caligula

Keterangan Foto : Kepala Batu Ditemukan Di Sebuah Danau, Diduga Peninggalan Kaisar Romawi Caligula

Sebuah kepala batu ditemukan di dasar Danau Nemi, Lazio Italia. Artefak ini diperkirakan adalah peninggalan kapal-kapal Nemi, milik Kaisar Romawi Caligula. Kepala batu tersebut ditemukan oleh Perlindungan Sipil Kota Nemi saat membersihkan dasar danau.

Kapal-kapal Nemi sendiri adalah dua kapal raksasa yang dibangun pada abad 1 M saat rezim Kaisar Caligula di Danau Nemi. Meski fungsi kapal-kapal itu masih spekulatif, diperkirakan dahulu dibuat sebagai istana terapung untuk bersenang-senang atau digunakan untuk tujuan religius. Pasalnya, danau tersebut dianggap suci.

Mussolini Pernah Perintah untuk Keringkan Danau

Para nelayan lokal sebenarnya sudah sejak lama mengetahui adanya bangkai kapal ini. Kendati begitu, bangkai kapal pertama kali diinvestigasi pada 1446 oleh Cardinal Prospero Colonna dan Leon Battista Alberti.

Bangkai kapal pada waktu itu berada di kedalaman 18,3 meter. Terlebih, upaya pengangkatan yang dilakukan Colonna dan Alberti justru membuat kerusakan signifikan, seperti dikutip dari Heritage Daily.

Pada 1927, Benito Mussolini meminta agar Danau Nemi dikeringkan agar kapal terlihat. Namun, erupsi lumpur dan penurunan dasar danau membuat kapal tidak bisa benar-benar diangkat hingga 1932.

Kapal pertama yang ditemukan adalah Prima yang panjangnya 70 meter dengan lebar 20 meter. Kemudian, kapal kedua adalah Seconda yang panjangnya 73 meter dan lebarnya 24 meter. Kedua kapal tersebut didekorasi dengan keramik, mosaik dan genteng tembaga yang dicat tinta emas.

Sejarawan Romawi, Suetonius mendeksripsikan kapal-kapal tersebut memiliki sepuluh tepian dayung, diisi pemandian, galeri, salon yang luas, dan berbagai macam tanaman merambat serta pohon buah-buahan.

Pada 1944 selama Perang Dunia 2, museum tempat kepal-kapal ini disimpan diserang tembakan sekutu yang mengarah ke pos artileri Jerman yang dekat dari sana. Museum dan kapal-kapal Nemi itu dilalap api dan hancur dan hanya tersisa sebagian perunggu dan sejumlah materi tersimpan yang selamat.

Menurut sebuah laporan di El Debate, Dewan Kota Nemi mengatakan, “Kami telah memberitahu lembaga terkait untuk mempelajari dan menilai apakah ini adalah artefak asli.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *