Janji Politik Sutarmidji Membangun kantor Gubernur Kapuas Raya Pada Tahun Pertama Hanya Isapan Jempol. Toni Hardian : Yang banyak Janji Palsu Jangan Lagi Di Pilih Di 2024

Tidak bisa di pungkiri di kancah perpolitikan Indonesia berbagai macam manuver, trik dan juga ragam strategi di jalankan guna memperoleh kekuasaan melalui konstitusi oleh para elit bangsa dengan menggunakan Partai sebagai lokomotif merebut supremasi tertinggi sebagai penguasa Bangsa.

Dalam pilkada misalnya, Baik itu Pilgub maupun Pilbup  ada banyak Manuver di lakukan oleh para kontestan untuk memperoleh dukungan, salah satunya dengan program kerja yang di tuang melalui visi dan Misi  agar mendapat simpati konstituen, dan Juga janji janji politik. Pertanyaan nya,  setelah mendapat kan amanah dari rakyat,  apakah apa yang menjadi janji mereka melalui visi dan misi maupun yang terucap secara lisan yang terekam di jejak digital bisa di realisasikan, atau hanya janji kosong dan isapan jempol belaka???

Faktanya,  Kadang apa yang menjadi janji mereka sebelum mendapatkan kekuasaan berbanding terbalik dengan realita, Janji tinggal janji. Di samping karena memang kadang karena terbentur sebuah aturan juga kadang para paslon Asal ucap tanpa mempelajari dulu apa yang mereka canangkan itu mampu mereka realisasi kan atau tidak,  akhirnya jika tidak terealisasi akan menjadi preseden buruk  bagi sang pengumbar janji,  bahkan lebih buruknya bisa di anggap sebagai pembohongan Publik.

Di kalbar,  Janji paslon Sutarmidji -Ria Norsan pada Pilgub 2018 tentang Pembentukan provinsi kapuas Raya yang paling banyak menyita perhatian,, karena selain menjadi Jargon utama kampanye paslon tersebut juga merupakan impian seluruh Masyarakat kawasan timur kalbar,  Faktanya memasuki 5 Tahun masa jabatan mereka pasca pelantikan  jangan kan Terbentuk, Gaung nya pun seolah hilang di telan Bumi.

Masih jelas dalam ingatan kita, Janji manis yang di Ucapkan oleh Paslon Midji-Norsan dalam debat yang di siarkan oleh kanal Kompas TV tentang hal yang utama yang akan di lakukan berkaitan dengan Provinsi Kapuas Raya pada tahun pertama menjabat jika terpilih jadi gubernur kalbar 2018-2023.

“Bapak Ibu boleh catat,  tahun pertama saya menjabat APBD pertama yang saya keluar kan saya bangun kantor Gubernur kapuas Raya dan kantor DPRD Kapuas Raya, Ucap Sutarmidji kala itu. Faktanya? Isapan Jempol belaka.

Pernyataan kontradiktif justru di ucapkan gubernur pada saat menghadir Musrenbang RKPD Tahun 2022 Kabupaten Sintang.beberapa waktu yang lalu.

“Kalau boleh saya yang tanda tangan pemekaran (Provinsi) Kapuas raya mungkin sudah sejak 4 tahun lalu sudah saya tanda tangan. Tapi karena bukan kewenangan Gubernur dan DPRD makanya tidak bisa,” kata Bang Midji.

Sementara pada saat mencalon kan diri dan membuat janji politik tersebut sudah  berlaku Moratorium pemekaran DOB yang di keluarkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui PP No 78/2007 untuk menjabarkan aturan pemekaran daerah dalam UU No 32/2004 tentang DOB,  meskipun untuk DOB khusus PAPUA tetap berjalan tapi tidak untuk daerah lain, hal yang menandakan Midji-Norsan Asal cuap dalam membuat Janji tanpa memahami mekanisme DOB.

menanggapi Hal Toni Hardian, S. Sos,  salah satu aktivis Asosiasi Anak Peladang (ASAP) sekaligus Tokoh Pemuda kabupaten Sintang  berkomentar keras saat di temui Awak media pada kamis,  25/5/2023.

” Pemimpin kita saat ini (Gub.  Kalbar) terllu banyak beretorika, dan terkesan mainstream terhadap janji-janji politik nya, terutama tentang kapuas Raya  Isapan jempol belaka,  Realisasi nol,  tegas Toni.

“Kita Faham proses kapuas Raya, sulit terealisasi dalam waktu dekat karena terbentur moratorium DOB, Tapi kenapa Midji berani ngomong ( janji ) gitu, di situ kita lihat dia sendiri kurang memahami akar permasalahan dan terkesan asal cuap,  lanjut Toni lagi.

” Bukan Hanya itu,  Terkait polemik jalan provinsi juga gubernur saat ini seakan tidak menerima kritik,  bahkan terkesan mencari pembenaran sendiri, tambah Toni Hardian.

“Coba masuk ke wilayah Pedalaman kabupaten Sintang,  Jln berstatus jalan provinsi selain jalan poros utama rata2 rusak parah,  jalur ketungau, kayan hilir – kayan hulu macam bubur,  bahkan jalur Tebidah -Serawai tidak berfungsi sama sekali, dan bukan jalan yang baru di buka,  dasarnya mana pak gubernur terhormat kita tu bilang total 80% sudah tertangani?? , ujar nya lagi.

“Ke depan saya harap masyarakat kalbar lebih bijak lagi dalam memilih pemimpin,  Yang suka membuat janji palsu jangan lagi di dukung,  Janji manis hanya isapan jempol belaka,  Tutup Toni Hardian, S. Sos.

Penulis: Yupinus Totom Editor: Yupinus Totom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *