Jembrana – DPRD Kabupaten Jembrana menggelar Rapat Paripurna IV Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 pada Sabtu (1/3/2025) di Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Jembrana. Sidang ini dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, SM, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan serta anggota DPRD, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, serta Wakil Bupati Patriana Krisna.
Dalam rapat tersebut, Bupati Kembang Hartawan menyampaikan pidato pertamanya di hadapan anggota dewan. Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati hadir untuk seluruh masyarakat Jembrana tanpa membeda-bedakan golongan. Ia juga mengajak semua pihak untuk kembali merajut kebersamaan setelah dinamika politik Pilkada lalu.
“Kita hadir sebagai pemimpin untuk semua masyarakat Jembrana, bukan untuk kelompok atau golongan tertentu. Ini penting saya sampaikan di awal kepemimpinan kami untuk merajut kembali kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat Jembrana,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kembang juga memaparkan visi dan misi pembangunan daerah yang terangkum dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Jembrana menuju Jembrana Maju, Harmoni, dan Bermartabat dengan Membangun Manusia, Alam, dan Budaya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesucian dan keharmonisan alam serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jembrana sesuai prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah daerah menetapkan empat misi utama yang akan dituangkan dalam delapan bidang utama dengan 24 program unggulan.
Selain menyampaikan program pembangunan, Bupati Kembang juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi pemerintah daerah, terutama terkait kondisi keuangan. Ia menyebut adanya pengurangan pendapatan transfer dari pusat, termasuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu, beban keuangan daerah juga cukup besar, di antaranya utang RSUD Negara yang mencapai Rp29 miliar serta biaya operasional beberapa aset daerah.
Menghadapi situasi tersebut, ia menegaskan perlunya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah tanpa membebani masyarakat kecil. “Kita harus mampu menggali sumber pendapatan baru dan melakukan efisiensi anggaran, termasuk rasionalisasi perangkat daerah yang bisa menghemat anggaran hingga Rp6 miliar,” ujarnya.
Di akhir pidatonya, Bupati Kembang menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan program-program unggulan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia meminta seluruh jajaran birokrasi meningkatkan kinerja dan profesionalisme untuk memastikan program-program yang telah dijanjikan kepada masyarakat dapat segera terwujud.
Rapat paripurna ini menjadi momentum awal bagi sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam membangun Jembrana yang lebih maju, harmoni, dan bermartabat. (!)