Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan deteksi awal faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya.
Kegiatan deteksi awal ini melibatkan ASN yang termasuk dalam lingkup Badan Kepegawaian Negara (BKD) dan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, serta Aset Daerah (BPPKAD). Acara tersebut berlangsung di Alun-Alun Magetan pada hari Kamis (14/09/2023).
Toto Aprijanto, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Magetan, menjelaskan bahwa langkah ini adalah salah satu tindakan pencegahan terhadap faktor risiko PTM yang semakin meningkat. Dia menyoroti pentingnya upaya pencegahan, terutama mengingat peningkatan penyakit berbahaya seperti penyakit jantung dan gangguan ginjal.
Dalam kerja sama dengan Puskesmas Candirejo, Plaosan, dan Sidorejo, Dinkes Magetan melakukan pendeteksian PTM dengan memeriksa kadar kolesterol, asam urat, dan gula darah.
Sementara itu, bagi ASN BKD, tes kebugaran juga dilakukan. Tes ini mencakup aktivitas senam dan berjalan mengitari Alun-Alun Magetan dengan jarak sekitar 1.600 meter. Hasil tes dianggap normal jika mampu diselesaikan dalam waktu 8-10 menit.
Toto menjelaskan, “Apabila ASN memerlukan waktu lebih dari 10 menit, mereka akan mendapatkan konseling. Hal ini bertujuan untuk memastikan ASN mendapatkan perawatan yang diperlukan melalui fasilitas kesehatan terdekat”.
Pihak berwenang juga mendorong agar setiap ASN menjadwalkan pemeriksaan kesehatan rutin, tanpa harus menunggu program dari tempat kerja mereka, minimal sebulan sekali.
“Kami mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan kegiatan pemeriksaan rutin. Kami siap memberikan pelayanan. Melalui pemeriksaan rutin, diharapkan setiap ASN dapat menjaga kebugaran dan kesehatan mereka,” tambah Toto.
Masruri, Kepala BKD Magetan, menekankan pentingnya memastikan kesehatan dan kebugaran ASN mengingat jadwal kerja yang padat. Dia juga menyebut bahwa ini adalah percobaan awal, dan kegiatan serupa dapat dijadwalkan secara berkala untuk ASN lainnya di masa depan.