Diduga Jadikan Bahan Bisnis, Sekolah Membuat Anak Bangsa Cerdas Malah Menjadi Pembodohan

Keterangan Foto : Diduga Jadikan Bahan Bisnis, Sekolah Membuat Anak Bangsa Cerdas Malah Menjadi Pembodohan

Ironisnya sekolah yang seharusnya membuat fasilitas untuk anak bangsa cerdas malah dijadikan bahan bisnis untuk meraup keuntungan dengan berkedok melaksanakan Tour yang harus ikut oleh seluruh siswa Yayasan Nurul Qomar Surabaya, Kecamatan Babian Cantikan, Kelurahan Kerembangan Utara (8/5).

Seperti yang tercantum pada chat WhatsApp Group sekolah kelas 6, bahkan Wali Santri diharuskan untuk membuat Surat Pernyataan Pembayaran dalam melakukan kegiatan Tour, secara tidak langsung merupakan pemaksaan kepada Wali Santri.

Saat dikonfirmasi oleh awak media ibu Yati sebagai wali kelas 6 tidak memberikan keterangan bahkan dirinya mengatakan sedang berada di luar,
Selanjutnya insan media hanya bisa melakukan konfirmasi melalui WhatsApp. Saat di konfirmasi Sekolah Yayasan Nurul Qomar mengatakan bahwa dirinya tidak memaksakan kepada wali murid dan bisa di musyawarahkan.

Keterangan Foto : Diduga Jadikan Bahan Bisnis, Sekolah Membuat Anak Bangsa Cerdas Malah Menjadi Pembodohan

“Mengenai biaya Tour yang di bayar tidak ada paksaan dan kalau tidak punya bisa dimusyawarahkan dan kalau tidak membayar tidak apa-apa’, ungkapnya.

Maka ditinjau dari permasalahan Group WhatsApp yang ada dengan ini terkesan terdapat permainan kecurangan, yang mana dalam Group WhatsApp tertera jelas mengharuskan siswa untuk melakukan pembayaran bahkan kalau tidak bisa membayar harus memotong tabungan.

Ditinjau dari permasalahan ini antara wali murid dan wali kelas 6 Yayasan Nurul Qamar sungguh terbalik, karena Yayasan Nurul Qomar memberikan keterangan palsu pada Insan Media. Saat awak media menemui wali murid mendatangi rumahnya bahkan menanyakan permasalahan yang ada wali murid mengatakan Surat Pernyataan berasal dari Yayasan

“Mas di situ di Yayasan Nurul Qomar yang mengharuskan surat pernyataan itu bukan dari wali murid akan tetapi itu dari yayasan Nurul qomar,” ungkapnya.

Disinilah terkesan adanya keterangan palsu yang diberikan oleh Yayasan Nurul Qomar. Maka saat ini awak media berusaha untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Walikota Surabaya yakni Erik Cahyadi agar bisa menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *