Kepala Sekolah SMKN 1 Kelam permai Maria Victoria, M. Pd merasa menjadi korban fitnah, karena di tuding melakukan pungutan liar kepada siswa/i senilai 1,4 Juta terkait pengadaan baju seragam olahraga di salah satu toko konveksi di kota sintang, maria mengaku tidak pernah melakukan pungli kepada siswa-siswinya, dan merasa tidak pernah membuat proyek pengadaan baju-baju olahraga maupun seragam sekolah
“itu fitnah, Saya tidak pernah melakukan yang di di beritakan, tegas Maria ketika di hubungi via pesan whatsapp, Minggu,27/8/2023.
Terkait adanya postingan di laman Facebook dengan judul ” Proyek pengadaan baju seragam sekolah SMKN 1 Kelam permai, Sintang 2023/2024″ lengkap dengan foto baju dengan sablon nama SMKN I kelam permai itu adalah Hoax.
“Postingan itu hoax, saya tidak pernah mengintruksikan bawahan saya di SMKN untuk memesan baju seragam sekolah kepada penyedia jasa konveksi yang membuat postingan tersebut, ucap maria.
“saya minta yang bersangkutan beritikad baik untuk melakukan klarifikasi, kalau ada bawahan saya yang melakukan pemesanan kasi tahu saya, pasti akan saya tindak, jika tidak ada harus di klarifikasi terbuka, kalau tidak pihak SMKN 1 Kelam Permai akan melakukan langkah Hukum, kita kasi waktu 1×24 jam, ujar mantan kepsek SMKN 1 Sintang ini.
Postingan di laman Facebook.
Terkait adanya Orang tua/wali siswa yang menjadi narasumber dalam pemberitaan salah satu media online insidepontianak.com, Maria meminta untuk di konfrontasi.
“Jika benar ada wali murid yang merasa di mintai uang untuk biaya seragam sekolah saya minta media bersangkutan untuk hadir ke depan saya, konfrontasikan dengan pihak Diknas, SMKN 1 dan pihak-pihak terkait, jika tidak kami akan melakukan Somasi media bersangkutan ke dewan pers, karena isi berita telah mencemarkan nama baik SMKN 1 kelam permai, Tambah Maria.
“Dari awal saya sudah wanti-wanti jajaran saya agar tidak melakukan hal yang tidak sesuai prosedur, karena kami sudah menandatangani fakta integritas, jadi kami faham konsekwensinya jika melanggar, maka rasanya mustahil kami berbuat demikan, Pungkas Maria.
Awak media mencoba menghubungi nomor yang tertera di postingan tapi sampai berita ini di turunkan nomornya tidak aktif, di mana postingan tersebut mengatasnamakan Diorama konveksi.