Dalam mengantisipasi kejadian karhutla di Kalimantan Barat, Balai Pengendalian Perubahan Iklim wilayah kalimantan- KLHK ( Manggala Agni ) melaksanakan kegiatan Patroli terpadu yang didukung oleh para pihak terkait yaitu, TNI, POLRI, Pemerintah Daerah dan Masyarakat Peduli Api ( MPA ).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 30 hari, yang dimulai pada tanggal 25 Juli hingga 23 Agustus 2023 secara serentak pada 22 (dua puluh dua) posko desa rawan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat.
Kepala Seksi wilayah II Pontianak bapak Sahat Irawan Manik, S.H, M.M mengatakan, harapan dari kegiatan patroli terpadu yang melibatkan Manggala Agni, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan MPA agar dapat melakukan sosialisasi bahaya karhutla, pendampingan, deteksi dini dan penanganan dini terhadap kebakaran hutan dan lahan di provinsi kalimantan barat, sehingga bencana kabut asap tidak terjadi.
“Harapan dari kegiatan patroli terpadu yang melibatkan Manggala Agni, TNI, POLRI, Pemerintah Daerah dan MPA Agar dapat melakukan sosialisasi bahaya karhutla, pendampingan, deteksi dini dan penanganan dini terhadap kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat, agar bencana kabut asap tidak terjadi” Imbuhnya.
Di wilayah kerja Daops Sintang, patroli terpadu dilaksanakan di empat Kabupaten yaitu Sanggau, Sekadau, Sintang dan Melawi yang terletak di delapan posko desa rawan karhutla.
Adapun tempat pelaksanaannya adalah Desa Engkode Kecamatan Mukok Sanggau, desa Marita kecamatan Parindu Sanggau, desa Sungai Ayak I kecamatan Belitang hilir Sekadau, desa Nanga Tikan Kecamatan Kayan Hilir Sintang, desa Kenyabur Baru Kecamatan Tempunak Sintang, desa Sungai Deras Kecamatan Ketungau hilir Sintang dan desa Penyelalang kecamatan Dedai Sintang.
Sekretaris Daops Sintang, Lepot Anwarudin, S.Hut mengatakan sasaran patroli terpadu adalah daerah daerah yang rawan akan kejadian karhutla, sehingga sangat penting untuk dilakukan sosialisasi tentang akibat serta dampak dari karhutla.
“Sasaran patroli terpadu adalah daerah daerah rawan akan kejadian karhutla, sehingga sangat penting untuk dilakukan sosialisasi tentang akibat serta dampak dari karhutla”tuturnya
Kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat diharapkan agar lebih berhati-hati dalam memanfaatkan api untuk kebutuhan pertanian.